Waspadai Gejala Katarak Pada Bayi Baru Lahir, Bisa Picu Kebutaan!

SHARE DAN TAG TEMANMU DI :

Tak sedikit yang mengira, bahwasannya katarak hanya dialami oleh orang dewasa dan orang lanjut usia. Namun tahukah Anda? ternyata katarak juga bisa diderita oleh anak-anak bahkan bayi baru lahir sekalipun. Hal ini tentu bisa mempengaruhi tumbuh kembangnya, terlebih kemampuan sang buah hati dalam melihat. Lalu, apa saja gejala katarak pada bayi? ketahui informasi selengkapnya dalam ulasan berikut.

Penyebab katarak pada bayi

gejala katarak pada bayi

Pada dasarnya, katarak pada bayi terbagi atas 2 jenis, yakni katarak kongenital (katarak bawaan) yang mana terjadi sejak bayi baru lahir atau sesaat setelah lahir. Dan satu lagi yakni katarak dapatan dimana baru berkembang setelah bayi baru lahir. Dan berikut merupakan beberapa faktor yang diketahui menjadi penyebab katarak pada bayi:

  • Faktor genetik. Katarak kongenital bisa dipicu oleh gen yang tidak sempurna, atau dapat diteruskan d ari orang tua ke anak. Dimana hal tersebut menyebabkan pembentukan lensa mata menjadi tidak sempurna. Bahkan sebanyak 1 dari 5 kasus yang ada, diketahui terdapat riwayat katarak pada anggota keluarganya. Selain itu, katarak juga sering berkaitan dengan klainan kromosom pada bayi, seperti sindrom down.
  • Komplikasi kehamilan. Selain janin cacat, ibu hamil yang mengalami infeksi selama masa kehamilan juga turut memicu terjadinya ktarak kongenital pada sang bayi. Diantaranya seperti infeksi rubella, ccar air, herpes simpleks, herpes zoster, influenza, poliomyekitis, virus epstein-Barr, sifilis serta toksoplasmosis diketahui mampu meningkatkan resiko bayi terkena katarak. Untuk itu, pemeriksaan awal kehamilan sangat penting dilakukan, demi kehamilan serta keberlangsungan janin yang sehat.
  • Kondisi medis tertentu. Katarak juga bisa dipicu oleh beragam kondisi maupun penyakit yang dialami oleh bayi itu sendiri, yang mana terjadi pada katarak dapatan. Diantaranya seperti diabetes, galaktosemia (kondisi saat tubuh tidak mampu memecah galaktosa) serta terjadi cidera pada mata. Hanya saja kondisi ini jarang terjadi.

Gejala katarak pada bayi yang perlu diwaspadai

Sejatinya, katarak tak hanya mengganggu penglihatan, melainkan juga bisa mengakibatkan kebutaan pada bayi Anda. Sehingga kondisi ini perlu diwaspadai sejak dini agar bisa dilakukan penanganan sesegera mungkin. Dan berikut adalah beberapa tanda dan ciri katarak pada bayi yang perlu diperhatikan. Diantaranya seperti:

  • Adanya bintik putih atau abu-abu pada bagian pupil mata (bagian hitam mata).
  • Gerakan mata tidak terkontrol atau dikenal dengan istilah nistagmus.
  • Bola mata bergerak ke arah yang berbeda atau juling.
  • Bayi seperti tidak sadar pada kondisi lingkungan sekitar, terlebih apabila katarak terjadi pada kedua matanya.
  • Bayi cenderung lebih rewel saat matanya terkena cahaya dan akan menyipitkan matanya saat terkena cahaya matahari.

Selain daripada itu, gejala katarak pada bayi juga bisa terdeteksi saat melihat hasil poto. Saat terkena flash, maka foto akan memunculkan bintik merah pada mata. Bahkan dalam beberapa kasus, bintik tersebut bisa terlihat diantara kedua mata.

Maka dari itu diharapkan orang tua tidak abai saat menyadari bahwa si kecil mengalami salah satu bahkan beberapa gejala diatas. Adapun untuk mendiagnosa penyakit ini pada bayi, biasanya dokter akan menyarankan pemeriksaan mata secara menyeluruh. Selain dokter mata, bayi juga kemungkinan akan diperiksa oleh dokter anak guna menilai adanya kelainan bawaan yang dialami oleh bayi Anda.

Perawatan yang dilakukan pada bayi katarak

Apabila katarak pada bayi bersifat ringan dan tidak mempengaruhi penglihatan, maka ada kemungkinan tidak diperlukan penanganan khusus. Hanya saja, jika katakan pada bayi mengganggu penglihatan, maka umumnya memerlukan operasi katara. Dan operasi katarak baru bisa dilakukan saat bayi telah berusia 3 bulan. Setelah prosedur operasi katarak dilakukan, maka dokter kan melakukan pemeriksaan secara rutin guna memantau penglihatan si kecil. Sekaligus menyesuaikan ukuran lensa kaca mata maupun lensa kotak.

Meski masalah kesehatan ini tidak mengancam nyawa, namun tetap saja katarak pada bayi perlu ditangani sedini mungkin agar penanganan juga bisa dilakukan secepatnya. Hal tersebut lantaran gangguan penglihatan bisa mengganggu kualitas hidup anak bahkan bisa mengganggu proses tumbuh kembangnya. Maka dari itu, pemeriksaan mata direkomendasikan untuk semua bayi saat lahir ataupun pada saat usianya memasuki 6-8 bulan. Kemampuan melihat anak yang juga termasuk dalam tahap tumbuh kembangnya perlu dipantau secara seksama. Bila perlu, periksakan tahap tumbuh kembangnya ke Dokter.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *